Rabu, 25 Desember 2019

SEBAB TURUNNYA SURAT AL-IKHLAS

📕📖📕📖📕

*SEBAB TURUNNYA SURAT AL-IKHLAS*

Sekelompok orang Yahudi berkata kepada Rasulullaah shallallaahu 'alayhi wasallam:

"صِفْ لَنَا رَبَّكَ"
"Sifatilah Tuhanmu kepada kami"
Pertanyaan orang-orang Yahudi ini adalah bentuk ta'annut, menolak dan melecehkan, bukan karena cinta pada ilmu, juga bukan dalam rangka mendapatkan petunjuk. Maka Allah menurunkan surat al-ikhlas:

( قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ)
[Surat Al-Ikhlas 1]

Maknanya:" Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa".(Q.S.al-Ikhlash:1)

Maksudnya adalah Dzat yang tidak menerima berbilang dan banyak. Allah tidak memiliki sekutu pada Dzat, sifat atau perbuatan-Nya. Tidak ada satu-pun yang memiliki sifat seperti sifat-sifat-Nya, sebaliknya Qudrah Allah Subhanallahu wata'ala adalah qudrah yang satu, yang dengannya Allah kuasa terhadap segala sesuatu, Ilmu Allah adalah satu, dengannya Allah mengetahui segala sesuatu.


Firman Allah Subhanahu wata'ala:
(ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ)
[Surat Al-Ikhlas 2]
Maknanya:"Allah adalah Tuhan yang dibutuhkan oleh segala sesuatu".(Q S.al-Ikhlash:2)

Maksudnya Dzat yang semua mahluk membutuhkan kepada-Nya, sedangkan Ia tidak membutuhkan terhadap segala sesuatu yang ada. Dzat yang dituju dalam kesulitan dengan segala macamnya. Allah tidak mengambil manfaat untuk Dzat-Nya dengan mahluk-Nya dan juga tidak menolak bahaya dari Dzat-Nya dengan mereka.


Firman Allah subhanahu wata'ala:
(لَمۡ یَلِدۡ وَلَمۡ یُولَدۡ)
[Surat Al-Ikhlas 3]
Maknanya;"Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakan".(Q.S.al-Ikhlash:3)

Ayat ini adalah penafian terhadap almaddiyyah (asal dari mahluk) dan inhilal, yakni terpecah dari-Nya sesuatu atau Ia bertempat pada sesuatu.
Sedangkan perkataan yang ada dalam kitab Maulid al-'Arus bahwa Allah Subhananahu wata'ala menggenggam dari nur wajah-Nya, kemudian berkata kepadanya: "jadilah engkau Muhammad", maka ia menjadi Muhammad, ini adalah termasuk kebatilan yang disisipkan secara palsu. Hukum orang yang meyakini bahwa Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam merupakan bagian dari Allah subhanahu wata'ala adalah dikafirkan secara pasti. Demikian pula orang yang meyakini bahwa al-Masih adalah bagian dari Allah.
Kitab ini bukanlah karya Ibn al-Jawziyy rahimahullah dan tidak ada yang menisbatkan kitab tersebut kepada beliau kecuali seorang orientalis yang bernama BROCKELMANN.


Firman Allah subhanahu wata'ala:
(وَلَمۡ یَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ)
[Surat Al-Ikhlas 4]
Maknanya:"Dan tidak ada  seorangpun yang setara dengan Dia".(Q.S.al-Ikhlash:4)

Maksudnya tidak ada serupa bagi Allah, dari satu segi ataupun semua segi.

Belajar & Muroja'ah ikhlas karena Allaah📖

0 komentar:

Posting Komentar