📃 Ayat al-Qur'an secara global dibagi 2 macam:
Pertama: ayat muhkamat, yaitu ayat sudah jelas maknanya.
Contoh ayat muhkamat diantaranya adalah:
Ayat 11 surah asy-Syura [42]:
ليس كمثله شىء
Ayat ini sangat jelas dan terang maknanya bahwa Allah tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya baik dari satu segi maupun semua segi.
Kedua: Mutasyabihat, yaitu ayat2 yang terdapat di dalamnya kata yg memiliki beberapa makna.
Secara zhahir, maknanya mustahil bagi Allah. Maka, ayat tersebut dikembalikan penafsirannya ke ayat muhkamat tersebut dan mesti diambil makna lain yang benar sesuai dengan aqidah dan ajaran Ahlussunnah...
Contoh ayat mutasyabihat:
Ayat 5 surah Thaha:
الرØمن على العرش استوى
Dalam bahasa arab, istawaa ini punya banyak makna, sekitar ada 15 makna.
Tidak boleh diambil mkna yg berlawanan dengan tawhid dan aqidah tanzih, seperti arti duduk, bertempat, bersemayam; berada di atas sesuatu dan semacamnya.
Makna istawaa pd ayat tsb dikembalikan ke ayat muhkamat.
Maknanya adalah Allah menguasai Arsy
📄 Contoh lainnya ayat mutasyabihat:
Ayat 35 surah an-Nur
الله نور السموات والأرض....
Makna ayat tersebut *bukannya Allah cahaya...*
Tapi Allah adalah pemberi cahaya (petunjuk) keimanan bg penduduk langit (malaikat) dan penduduk bumi (manusia dan jin)...
Ini tafsir yg haqq dr ulama' salaf: shahabat nabi, Ibnu Abbas.
Pertama: ayat muhkamat, yaitu ayat sudah jelas maknanya.
Contoh ayat muhkamat diantaranya adalah:
Ayat 11 surah asy-Syura [42]:
ليس كمثله شىء
Ayat ini sangat jelas dan terang maknanya bahwa Allah tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya baik dari satu segi maupun semua segi.
Kedua: Mutasyabihat, yaitu ayat2 yang terdapat di dalamnya kata yg memiliki beberapa makna.
Secara zhahir, maknanya mustahil bagi Allah. Maka, ayat tersebut dikembalikan penafsirannya ke ayat muhkamat tersebut dan mesti diambil makna lain yang benar sesuai dengan aqidah dan ajaran Ahlussunnah...
Contoh ayat mutasyabihat:
Ayat 5 surah Thaha:
الرØمن على العرش استوى
Dalam bahasa arab, istawaa ini punya banyak makna, sekitar ada 15 makna.
Tidak boleh diambil mkna yg berlawanan dengan tawhid dan aqidah tanzih, seperti arti duduk, bertempat, bersemayam; berada di atas sesuatu dan semacamnya.
Makna istawaa pd ayat tsb dikembalikan ke ayat muhkamat.
Maknanya adalah Allah menguasai Arsy
📄 Contoh lainnya ayat mutasyabihat:
Ayat 35 surah an-Nur
الله نور السموات والأرض....
Makna ayat tersebut *bukannya Allah cahaya...*
Tapi Allah adalah pemberi cahaya (petunjuk) keimanan bg penduduk langit (malaikat) dan penduduk bumi (manusia dan jin)...
Ini tafsir yg haqq dr ulama' salaf: shahabat nabi, Ibnu Abbas.