This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 November 2019

KEUTAMAAN BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH

KEUTAMAAN BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH
Allah Subhanahu wa Ta’aalaa berfirman:
))وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَىءٍ قَدْرًا *(( ( سورة الطلاق ءايات 2 – 3 ).
Maknanya: “Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka akan dijadikan baginya jalan keluar (dari setiap masalah), dan diberikan rezki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah yang akan menjadi pencukupnya. Sesungguhnya Allah melakukan apa saja yang dikehendakinya dan Allah telah menjadikan bagi setiap sesuatu takdirnya” (Quran surah ath-Thalaq: 2-3)
Saudaraku seiman! Ketahuilah bahwa al Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan bahwa Abu Dzar semoga Allah meridhainya berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَىءٍ قَدْرًا * ( سورة الطلاق ءايات 2 – 3 ).
Dan setelah selesai beliau bersabda: “Wahai Aba Dzar, jikalau semua manusia mengamalkan ayat ini maka akan cukup bagi mereka” 
Taqwa adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Taqwa adalah penyebab jalan keluar dari setiap kesusahan di dunia ini, taqwa dapat memudahkan rezki sampai kepada seseorang, taqwa dapat mengangkat derajat seorang muslim. Adapun maksiat adalah penghalang bagi seseorang muslim dari kebaikan baik di dunia mahupun di akhirat. Al Imam al Hakim telah meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
{ إن الرجل لَيُحْرَمُ الرّزْقَ بالذنبِ يصيبُهُ }
Maknanya: “Sesungguhnya seseorang dapat dihalang dari rezkinya disebabkan maksiat yang dilakukannya” (Hadits riwayat al Hakim).
Berkata sebagian ulama: maksud hadits di atas adalah maksiat penyebab diharamkan seseorang dari nikmat-nikmat dunia seperti kesehatan dan kekayaan, dihilangkannya berkah dari harta, atau dikuasai oleh musuh, hilangnya martabatnya dari hati-hati masyarakat, dan melupakan ilmu yang dipelajarinya.
Saudaraku seagama! Janganlah kita meninggalkan kewajiban apa saja kepada kita, dan janganlah kita mendatangi dosa walaupun ia dosa kecil dan janganlah takut dengan perubahan zaman. Akan tetapi, bertawakkallah kepada Allah karena Allah lah yang pencukup kita. Tawakkal adalah menyandarkan hati kepada Allah saja karena Dia Pencipta segala sesuatu baik yang bermanfaat mahupun yang berbahaya sehingga tidak ada yang dapat memberikan manfaat dan bahaya kecuali Allah. Jikalau seorang hamba sudah menyandarkan hatinya hanya kepada Allah saja maka sandarannya kepada Allah akan berlaku dalam semua urusan rezki, keselamatan dari bahaya, dan menghindari dosa terutama ketika waktu susah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
{ لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَلْتُمْ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا (أى تخرج في أول النهار وليس في بطونها أكل) وَتَرُوحُ بِطَانًا (أي وترجع إلى أعشاشها وقد امتلأت بطونها).
Maknanya: “Jikalau kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal niscaya Allah akan memberikan rezki kepada kalian sebagaimana Allah memberikan rezki bagi burung yang keluar di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan kembali dalam keadaan kenyang” (Hadits riwayat Ahmad).
Jika burung saja yang tidak ada sekolahnya dan tidak berakal, bisa mendapatkan rezki dengan keluar di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang. Tentunya manusia yang berakal akan lebih mudah baginya untuk mencari rezki.
Tawakkal tidak menafikan sebab akibat. Sebab ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam apakah dia melepaskan untanya tanpa mengikatnya kemudian bertawakkal? Maka nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab yang maknanya: “Ikatlah dia kemudian bertawakkal kepada Allah” (Hadits riwayat Ibnu Hibban). Baginda shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“ليس التوكلُ الكسبَ ولا تركُ الكسبِ، التوكلُ شىء في القلوب“.  
Maknanya: “Tawakkal itu bukan berusaha atau tidak berusaha. Akan tetapi tawakkal itu adalah perkara yang ada di dalam hati” (Hadits riwayat al Baihaqiy)
Apa yang akan terjadi pada masa akan datang adalah sesuatu yang kita tidak ketahui. Perbuatan kita saat ini adalah tanda seseorang kemana dia akan menuju. Akan tetapi akhir dari kehidupan kita ini tidak kita ketahui saat ini. Oleh karena itu, berusahalah dengan sekuat tenaga untuk melakukan ketaatan kepada Allah dengan diikuti bertawakkal kepada Allah. Jikalau kita mendapatkan kebaikan pada diri kita maka bersyukurlah kepada Allah dan tetap istiqamah di dalamnya dan berusaha untuk menambahnya. Akan tetapi, jika kita mendapatkan sebaliknya maka bertaqwalah kepada Allah dan segera berusaha merubah keadaaan yang buruk tersebut sebelum hilangnya kesempatan untuk bertaubat dan sebelum kita menyesal di saat penyesalan itu tidak bermanfaat.
Semoga Allah selalu menjadikan kita hamba-hamba yang selalu bertaqwa kepada Allah dan bertawakkal kepadaNya sehingga Allah selalu memberikan jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi, dimudahkan rezki-rezki kita, dan dijadikan akhir kehidupan kita husnul khatimah. Aamiin yaa rabbal’aalamiin.

Sabtu, 23 November 2019

Doa Berjama’ah Setelah Shalat Berjama’ah

Doa Berjama’ah
Setelah Shalat Berjama’ah


Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam
bersabda yang maknanya :

“Tidaklah suatu jama’ah berkumpul,
lalu sebagian berdoa dan yang lain mengamini
kecuali doa tersebut akan dikabulkan
oleh Allah”


(H.R. al Hakim dalam al mustadrak
dari sahabat Masalamah ibn Habib al Fihri)


Sabtu, 16 November 2019

Dzikir Berjama’ah Dengan Suara Keras

Dzikir Berjama’ah Dengan Suara Keras

Dari ibnu ’Abbas berkata
Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
bersabda yang maknanya :

Mengeraskan suara dalam
berdzikir ketika jama’ah
selesai shalat fardhu terjadi
pada zaman Rasulullah

(H.R. al Bukhari & Muslim)

 

Sabtu, 09 November 2019

Dzikir Berjama’ah Dengan Suara Keras

Dzikir Berjama’ah
Dengan Suara Keras



Dari ibnu ’Abbas berkata
Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Salalam
bersabda yang maknanya :


Aku mengetahui
selesainya shalat Rasulullah
dengan takbir
(dibaca dengan suara keras)
 

(H.R. al Bukhari & Muslim)

Sabtu, 02 November 2019

Dzikir suara keras

Dzikir suara keras

Al Imam Al Hafizh as-Suyuti mengatakan
Dalam kitabnya : al Hawi li al Fatawi, Jilid I, Hal. 375

"Dzikir dalam berjama'ah
Tidak terlaksan
Kecuali dengan
Bersuara keras"