Jumat, 22 September 2023

Akhlak Rasulullaah

"Sebutkanlah sebagian akhlak Nabi seperti apa"

: Allah berfirman tentangnya:
(وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِیمࣲ)
[Surat Al-Qalam 4]
yang maknanya:
"Sesungguhnya engkau Wahai Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang luhur".

Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha ketika ditanya tentang akhlaknya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengatakan: "Akhlak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah Al-Quran"
[Hadis Riwayat Muslim].

Artinya setiap perilaku baik yang disebutkan dalam Al-Quran terdapat pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Al-bara' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu bahwasanya ia berkata:
"Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling indah wajahnya dan paling baik perilakunya".

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling lembut dan sabar dan paling adil dan paling menjaga kehormatan dan paling dermawan.

Tidak berdiam di rumah beliau Dinar atau dirham, dan ia tidak menyimpan sesuatu untuk hari esok karena begitu kuatnya keyakinannya terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala dan tawakalnya kepadanya.

Jika ia memiliki sesuatu yang lebih dan belum ia dapatkan orang untuk ia berikan kepadanya hal tersebut sehingga datang malam hari maka ia tidak akan pulang ke rumahnya hingga harta tersebut di kirim kepada yang membutuhkannya.

Jika beliau dimintai oleh seseorang bantuan beliau akan memberikan bantuan tersebut, dan jika beliau belum mampu memberikan bantuan tersebut beliau akan menyampaikan sesuatu yang meringankan beban orang tersebut.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah orang yang sangat pemalu beliau tidak menetapkan pandangannya di wajah seseorang(tidak memandangnya terus menerus).

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam orang yang sangat penyayang dalam pergaulannya dengan anak kecil, begitu juga beliau orang yang paling tawadhu (rendah hati) tidak segan duduk dengan para Fakir Miskin dan makan bersama mereka.

beliau tidak segan untuk memberikan bantuan kepada para perempuan yang telah ditinggal mati oleh suaminya, atau untuk orang miskin atau untuk budak, beliau tunaikan Hajat-hajat mereka.

Beliau Tidak segan untuk mengendarai baghal(peranakan dari kuda dan keledai) atau terkadang keledai dan bahkan terkadang beliau berjalan kaki tanpa memakai Rida atau sorban.

beliau tidak pernah mengarahkan kakinya ke wajah sahabatnya dan seringnya tertawa beliau adalah dalam bentuk senyum, beliau lebih banyak melihat ke arah bawah karena larut dalam tafakkur dan juga karena kerendahan hati beliau.

beliau sering dalam keadaan bersedih karena selalu memikirkan keadaan hari kiamat yang akan dihadapi oleh umatnya, beliau menangis dalam salatnya Karena rasa takutnya kepada Allah meskipun beliau adalah makhluk yang paling Allah muliakan.

Jika ada seseorang yang mengajak beliau berbicara maka beliau akan menghadap orang itu dengan tubuhnya sepenuhnya(tidak hanya dengan melirik atau dengan mengarahkan wajah saja) karena kerendahan hati yang begitu luar biasa.

Beliau menghadiri undanga, baik dari budak atau seorang yang merdeka dan mau menerima hadiah dan bahkan memberikan balasan atas hadiah tersebut.

Jika beliau dihadiahi makanan beliau akan memakannya Namun beliau tidak mau memakan sedekah(karena Hal itu tidak boleh untuk beliau).

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah mencela makanan sedikit pun, jika beliau senang terhadap makanan tersebut beliau akan memakannya, dan jika beliau tidak senang maka beliau tinggalkan tanpa mencelanya.

Baginda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mau mengunjungi orang yang sakit dan menghadiri jenazah, peduli terhadap keadaan para sahabatnya, memuliakan orang yang memiliki jasa dan Tidak segan dan takut untuk berjalan di antara musuhnya tanpa ada pengawalan.

Beliau tidak mau membalas hanya demi dirinya saja kecuali jika dilanggar syariat Allah, beliau orang yang sangat pemaaf tidak pendendam beliau akan lebih dahulu mengucapkan salam terhadap orang yang ia temui meskipun itu anak kecil.

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bercanda baik dengan Orang dewasa atau anak kecil Namun dalam candaanya Nabi tetap mengucapkan kebenaran bukan kebohongan.

beliau tidak meninggalkan dzikir kepada Allah baik dalam keadaan duduk atau dalam berdiri atau keadaan lainnya tidak berbicara kecuali dengan sesuatu yang terdapat di situ pahala.

Jika orang berbicara kepada baginda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam maka beliau tidak akan memotongnya hingga orang itu menyelesaikannya dan pergi duluan meninggalkan majelis.
صلى الله عليه وسلم.

0 komentar:

Posting Komentar